17 Juni 2018

Untukmu





Untukmu...
 
Ku akui, aku pernah menyukaimu dengan sangat.

Tapi itu dulu, beberapa tahun yang lalu.

Saat itu aku hanya seorang remaja yang hanya sedang jatuh Cinta padamu.

Remaja yang menghabiskan 5 tahun waktunya untuk menyukaimu.

Tapi aku tidak pernah menyesal karena pernah menyukaimu.

Aku bersyukur pernah menyukaimu. 

Untukmu... 
Kuakui, aku menikmati saat-saat dimana aku menyukaimu dalam diamku. 
Dulu,
Aku berpikir mungkin aku akan terus begitu sampai aku menemukan seorang yang bisa menggantikan posisimu di hatiku. 
Pernah suatu ketika, mereka menanyakan alasan aku menyukai mu,
Dan kau tau?
aku tidak mempunyai jawaban.

Karena aku tau, menyukai seseorang tidak perlu alasan.

Bukankah begitu??

Bukankah kau hanya perlu bersyukur karena banyak yang menyukaimu? 
Tidak perlu bertindak seperti orang asing hanya karena kau tau aku menyukaimu. 
Kita pernah saling mengenal, dan itu adalah hal yang tidak bisa kau pungkiri.  
 
Untukmu... 
Bertahun-tahun aku berusaha menata hatiku lagi. 
Entah masih menyukaimu atau tidak, 
itu adalah masalahku. 
Sekarang, setelah bertahun-tahun, 
Aku sudah bisa menghadapi hatiku. 
Jadi jangan menjauh.

Kita bukan lagi seorang remaja. 
Kita sudah cukup dewasa untuk menghadapi perasaan kita. 
Jangan bersikap seperti remaja belasan tahun yang tidak bisa mengontrol perasaannya. 

Satu pintaku untukmu,

Kelak, saat kita bertemu lagi,

Ku harap kita bukanlah orang asing.



Jakarta, 18 Juni 2018

7 Juni 2018

Bukan Salahmu



Bukan salahmu aku jatuh Cinta padamu.
Aku yang banyak salah.

Mataku terlalu berbinar saat memandangmu.
Sulit bagiku untuk mengalihkan tatapanku darimu.

Telingaku terlalu tajam untuk menangkap merdu suaramu.
Ia tak selektif dalam menyaring suara yang di dengarnya.

Mulutku juga terlalu cerewet. Ia selalu menyebut namamu di setiap kesempatan.

Ingatanku terlalu kuat, hingga Pikiranku dipenuhi tentangmu.

Dan akhirnya hatikulah yang paling lemah.
Ia tidak mampu menolak pesonamu.
Hatikulah yang lemah.

Bukan salahmu saat aku jatuh Cinta padamu.

Kesalahan mu hanyalah satu:

Kau...
Kau terlalu bagiku....

Jakarta, 6 Juni 2018